Manchester United Gagal Jual Pemain: Masalah Transfer Klasik yang Belum Usai

Manchester United gagal jual pemain secara efisien meskipun dikenal sebagai salah satu klub paling boros dalam belanja pemain. Masalah ini telah menjadi hambatan besar dalam proses regenerasi skuad dan stabilitas keuangan klub selama lebih dari satu dekade.

Baca Berita Lainnya di bawah ini
Portal Berita Bola
Perguruan Manchester City: Mesin Uang dan Bintang Masa Depan

MU Gagal Jual Pemain dengan Nilai Optimal

Masalah utama Manchester United adalah ketidakmampuan mereka menjual pemain dengan nilai tinggi. Dalam banyak kasus, pemain dilepas dengan harga rendah, atau bahkan secara gratis, setelah dibeli dengan harga mahal. Ini menjadikan MU sebagai klub yang rugi besar dalam aktivitas jual-belinya.

Contoh nyata adalah transfer Paul Pogba, yang dibeli seharga €105 juta namun pergi gratis ke Juventus. Hal serupa terjadi pada banyak pemain seperti Jesse Lingard, Donny van de Beek, dan Eric Bailly. MU gagal jual pemain pada saat yang tepat, sehingga kehilangan potensi pendapatan besar.

Tidak Seimbang antara Pembelian dan Penjualan

Belanja besar tanpa strategi penjualan membuat neraca keuangan MU timpang. Di saat klub-klub seperti Chelsea dan Manchester City meraih untung besar dari penjualan pemain muda atau cadangan, Manchester United justru menumpuk gaji tinggi dari pemain yang tidak lagi digunakan.

Minimnya penjualan yang menghasilkan keuntungan besar menandakan bahwa Manchester United gagal jual pemain secara strategis. Hal ini tentu berdampak pada kemampuan klub untuk melakukan rekrutmen jangka panjang secara berkelanjutan.

INEOS dan Harapan Baru dalam Transfer

Sejak diambil alih oleh INEOS dan Sir Jim Ratcliffe, Manchester United mulai menunjukkan perubahan arah. Fokus mulai diberikan pada efisiensi dalam aktivitas transfer, termasuk menjual pemain dengan nilai pasar yang optimal.

Namun, tantangan besar masih tersisa. Untuk mendatangkan pemain baru seperti Joao Neves dan Bryan Mbeumo, MU harus menjual pemain seperti Jadon Sancho dan Marcus Rashford. Ini jadi momen krusial bagi manajemen untuk membuktikan bahwa Manchester United tidak lagi gagal jual pemain.

Kesimpulan: Perlu Revolusi dalam Strategi Jual-Beli

Manchester United gagal jual pemain bukan hanya karena keputusan buruk, tetapi karena struktur dan strategi transfer yang belum tertata rapi. Jika ingin bangkit secara finansial dan kompetitif, perubahan menyeluruh dalam kebijakan jual-beli pemain menjadi sangat mendesak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *